Event organizer (EO) merupakan sebuah perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang penyelenggaraan acara atau event. EO bertanggung jawab atas keseluruhan aspek dari sebuah acara, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Di Indonesia, sejarah EO dimulai sejak zaman dahulu, di mana acara-acara besar seperti pernikahan, pesta rakyat, dan upacara keagamaan sudah diselenggarakan oleh orang-orang tertentu. Namun, istilah EO baru populer di Indonesia pada tahun 1990-an, bersamaan dengan berkembangnya industri pariwisata dan hiburan.

Pada awalnya, EO di Indonesia hanya bergerak di bidang-bidang tertentu, seperti pertunjukan musik, pameran, dan konferensi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, EO di Indonesia mulai merambah ke berbagai bidang, seperti olahraga, pendidikan, dan sosial. Salah satu faktor yang mendorong perkembangan EO di Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga masyarakat memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengikuti acara-acara hiburan dan kegiatan lainnya.

Saat ini, EO telah menjadi salah satu industri kreatif yang penting di Indonesia. EO berperan penting dalam mempromosikan produk dan jasa, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja. Faktor perkembangan event organizer di Indonesia terdiri dari beberapa aspek yang mempengaruhi industri ini. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan event organizer di Indonesia :

  1. Teknologi : Teknologi telah menjadi motor penggerak kesuksesan banyak acara yang diadakan di Indonesia. Penggunaan teknologi pintar, aplikasi seluler, dan alat manajemen acara yang efisien membantu event organizer dalam mengatur jadwal, anggaran, dan detail lainnya.
  2. Kolaborasi : Event organizer semakin sadar akan daya tarik kolaborasi dengan seniman lokal dan internasional, serta influencer di berbagai bidang. Kerjasama ini bukan hanya menciptakan acara yang menarik, tetapi juga membantu meningkatkan visibilitas acara dan meningkatkan daya tarik bagi peserta.
  3. Pembentukan Jaringan : Perkembangan industri EO didukung oleh pembentukan asosiasi dan jaringan profesional di Indonesia. Melalui kerjasama ini, event organizer dapat saling bertukar pengalaman, informasi, dan sumber daya.
  4. Pertumbuhan Pasar : Industri event organizer di Indonesia memiliki pertumbuhan sekitar 15% hingga 20% dengan nilai pasar sekitar USD 887 miliar. Dengan banyaknya event yang diadakan, terutama di daerah yang memiliki potensi untuk digarap, industri ini memiliki peluang yang menjanjikan.
  5. Strategi Pemasaran : Event organizer harus memiliki strategi pemasaran yang efektif, seperti membuat website untuk bisnis EO, melalui media sosial, melalui email marketing, dan lakukan streaming dan buat video.
  6. Pengembangan Kompetensi : Pemerintah harus mulai memisahkan industri EO dari industri wisata meetings, incentives, conferences, and events (MICE) dan mengembangkan kompetensi dalam industri EO.

 

Dengan adanya faktor-faktor ini, industri event organizer di Indonesia memiliki peluang yang menjanjikan untuk berkembang dan menjadi salah satu industri yang berkembang pesat dan menarik di Indonesia.